Mobilisasi



SISTEM GERAK KELAS XI IPA


TULANG
Alat  gerak  pasif  pada  manusia  adalah  tulang. 
Tulang  adalah  bahan  yang  hidup  dan tumbuh.  Tulang  mempunyai  kerangka  protein.
 Kalsium  memperkuat  kerangka  tersebut.
Lapisan luar tulang mempunyai saraf dan jaringan pembuluh darah yang kecil.
1.Fungsi tulang
a.Penyusun rangka
b.Sebagai alat gerak
c.Memberi bentuk tubuh
d.Melindungi alat tubuh yang vital
e.Menahan dan menegakkan tubuh
f.Tempat melekatnya otot rangka (skelet)
g.Sumsum merah tulang membentuk sel-sel darah
h.Sebagai cadangan mineral terutama Calsium dan Fosfat
i.Tempat menyimpan energi, yaitu simpanan lemak yang ada di sumsum kuning.

2.Struktur Tulang
a.Periosteum
Pada  lapisan  pertama  bernama  periosteum.  Periosteum  merupakan  selaput  luar tulang  yang  tipis  Periosteum  merupakan  tempat  melekatnya  otot-otot  rangka (skelet) ke  tulang  dan  berperan  dalam  memberikan  nutrisi,  pertumbuhan  dan  reparasi  tulang rusak.
b.Tulang Kompak (Compact Bone)
Pada  lapisan  kedua  bernama  tulang  kompak.  Tulang  ini  teksturnya  halus  dan sangat  kuat.  Tulang  kompak  memiliki  sedikit  rongga  dan  lebih  banyak  mengandung kapur  (Calsium  Phosfat  dan  Calsium  Carbonat)  sehingga  tulang  menjadi  padat  dan kuat.
c.Tulang Spongiosa (Spongy Bone)
Pada   lapisan   ketiga   ada   yang   disebut   dengan   tulang   spongiosa.   Tulang spongiosa  memiliki  banyak  rongga.  Rongga  tersebut  diisi  oleh  sumsum  merah  yang dapat  memproduksi  sel-sel  darah.  Tulang  spongiosa  terdiri  dari  kisi-kisi  tipis  tulang yang disebut trabekula.
d.Sumsum Tulang (Bone Marrow)
Lapisan  terakhir  yang  kita  temukan  dan  yang  paling  dalam  adalah  sumsum tulang.  Sumsum  tulang  wujudnya  seperti  jelly  yang  kental.  Sumsum  tulang  ini dilindungi   oleh   tulang   spongiosa   seperti   yang   telah   dijelaskan   dibagian   tulang spongiosa.  Sumsum  tulang  berperan  penting  dalam  tubuh  kita  karena  berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh.
3.Susunan Rangka Tubuh Manusia
Tulang tulang yang menyusun rangka tubuh tersebut terdiri atas tiga kelompok besar, yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak.
a.Tulang tengkorakTulang-tulang   tengkorak   berbentuk   pipih,   saling berhubungan,   dan   membentuk rongga.  Tulang-tulang  ini  mengelilingi  dan  melindungi  otak  yang  ada  di  dalamnya. Tulang  tengkorak  terdiri  atas  tulang  tengkorak  bagian  kepala  (tempurung  kepala)  dan tulang tengkorak bagian muka (wajah).
1.Tulang tengkorak bagian kepala (tempurung kepala) terdiri atas:
i)tulang kepala belakang (os oksipetal)
ii)2 tulang ubun-ubun (os parietal)
iii)1 tulang dahi (os frontal)
iv)2 tulang baji (os sphenoidal)
v)2 tulang pelipis (os temporal)
vi)2 tulang tapis (os ethmoidal)
2.Tulang tengkorak bagian mukaterdiri atas:
i)2 tulang rahang atas (maxilla)
ii)2 tulang rahang bawah (mandibula)
iii)2 tulang langit-langit (pallatum)
iv)2 tulang hidung (os nasale)
v)2 tulang pipi (os zygomaticum)
vi)2 tulang air mata (os lakrimal)

b.Tulang badan
Tulang badan terdiri atas:
1.Kelompok tulang belakang(vertebrae)Tulang belakang berbentuk tulang pendek dan tulang berjumlah 33 ruas. Pada manusia, tulang belakang terbagi atas lima bagian, yaitu:
i)7 ruas tulang leher (vertebrae cervicalis)
ii)12 ruas tulang punggung ( vertebrae dorsalis )
iii)5 ruas tulang pinggang (vertebrae lumbaris )
iv)5 ruas tulang kelangkang (os sacrum )
v)4ruas tulang ekor (vertebrae cocigues )
Ruas-ruas tulang belakang membentuk sumbu tubuh yang tidak lurus.
Jika dilihat dari  samping,  tulang  belakang  berbentuk  melengkung.  Lengkungan  ini  berfungsi untuk  menunjang  keseimbangan  badan.  Ruas  tulang  belakang  saling  berhubungan melalui  saluran  di  tengah  setiap  ruas.  Saluran  tersebut  melindungi  sumsum  tulang belakang yang terdapat di dalam sepanjang tulang belakang.

2.Kelompok tulang dada
Tulang  dada  merupakan  tempat  melekatnya  tulang  rusuk  bagian  depan. Bentuk  tulang  dada  pipih,  panjang  kurang  lebih  15  cm,  dan  terletak  di  bagian tengah dada.Tulang dada mempunyai bagian yang terdiri atas:
i)bagian bahu (manibrium sterini)
ii)bagian badan (corpus sterni)
iii)bagian taju pedang.(proccesus xyphoideus)
3.Kelompok tulang rusuk
Jumlah tulang rusuk dua belas pasang. Tulang rusuk terdiri atas tiga jenis tulang, yaitu:
i)7 pasang tulang rusuk sejati(costa vera)
ii)3 pasang tulang rusuk palsu(costa spuria)
iii)2 pasang tulang rusuk melayang (costa fluctuantes)Antara  tulang  dada,  tulang  punggung,  dan  tulang  rusuk  terbentuk  rongga dada  yang  merupakan  ruang  bagi  jantungdan paru-paru.  Dengan  demikian,  tulang dada,  tulang  rusuk,  dan  tulang  punggung  berfungsi  melindungi  jantung  dan  paru-paru.

4.Kelompok tulang bahu
Gelang bahu terletak di kanan dan kiri tubuh, maing-masing tersusun atas:
i)tulang selangka (os clavicula)
ii)tulang belikat.(os scapula)

Tiap tulang selangka terletak di sebelah depan dan masing-masing menghubungkan gelang kanan dan kiri dengan tulang dada. Tulang belikat terletak di sebelah belakang dan berhubungan dengan tulang rusuk. Tulang belikat berbentuk segitiga pipih serta mempunyai tonjolan yang disebut paruh gagak.
5.kelompok gelang panggul
Gelang panggul tersusun atas:
i)2 Tulang usus (os ilium)
ii)2 Tulang kemaluan (os pubis)
iii)2 Tulang duduk (os ichium)

Tulang anggota gerakTulang  anggota  gerak  terdiri  dari  anggota  gerak  atas,  yaitu  tangan,  dan  gerak bawah  yaitu  kaki.  Anggota  gerak  atas  berhubungan  dengan  gelang  bahu  dan  tulang anggota gerak bawah(kaki) berhubungan dengan tulang gelang panggul.1.Tulang anggota gerak atas tersusun atas:
i)2 Tulang lengan atas (humerus)
ii)2 buah tulang hasta ( ulna)


iii)2 buah tulang pengumpil (radius)
 iv)2 x 8 Tulang pergelangan tangan (carpus)v)2 x 5 Tulang telapak (metacarpus)
vi)2 x 14 Tulang jari-jari tangan (phalanges)



Tulang dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu :
a.Tulang panjang atau tulang pipa(Femur, Humerus)
Sesuai  dengan  namanya  tulang  pipa  memiliki  bentuk  seperti  pipa  atau  tabung  dan biasanya   berongga.  
Diujung   tulang   pipa   terjadi   perluasan   yang   berfungsi   untuk berhubungan dengan tulang lain. Femur
terdiri  dari  batang  tebal  panjang  yang  disebut  diafisis
dan  dua  ujung  yang disebut  epifisis.  Di  sebelah  proksimal  dari  epifisis  terdapat  metafisis.  Di  antara  epifisis dan  metafisis  terdapat  daerah  tulang  rawan  yang  tumbuh,  yang  disebut  lempeng  epifisis atau  lempeng  pertumbuhan.  Tulang  panjang  tumbuh  karena  akumulasi  tulang  rawan  di lempeng  epifisis.  Tulang  rawan  digantikan  oleh  sel-sel  tulang  yang  dihasilkan  oleh osteoblas,  dan  tulang  memanjang.  Batang  dibentuk  oleh  jaringan  tulang  yang  padat. Epifisis  dibentuk  dari  spongi  bone  (cancellous  atau  trabecular).  Pada  akhir  tahun-tahun remaja tulang rawan habis, lempeng epifisis berfusi, dan tulang berhenti tumbuh. Hormon pertumbuhan,   estrogen,   dan   testosteron   merangsang   pertumbuhan   tulang   panjang. Estrogen,  bersama  dengan  testosteron,  merangsang  fusi  lempeng  epifisis.  Batang  suatu tulang panjang memiliki rongga yang disebut kanalis medularis. Kanalis medularis berisi sumsum tulang. Berikut gambar dari bagian-bagian tulang pipa



http://www.pustakasekolah.com/bentuk-tulang-manusia.html
Dalam rongga tulang pipa terdapat bagian yang disebut sumsum tulang. Sumsum tulang tersusun dari pembuluh dalah dan pembuluh saraf. Tulang pipa memiliki dua sumsum  tulang yakni sumsum tulang merah sebagai tempat pembentukan sel-sel darah merah dan sumsum tulang kuning sebagai tempat pembentukan sel-sel lemak

 5.Jenis-Jenis Tulang
a.Tulang Keras
Ciri-ciri tulang keras :
i.Dibentuk oleh osteoblas(sel pembentuk tulang)
ii.Dihasilkan oleh osteosit (sel-sel tulang keras)
iii.Matrik berupa kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat(Ca(PO4)2)
iv.Terdapat osteoklas(sel perombak tulang)
v.Terdapat system haversgambar system havers

Secara  struktural tulang  tersusun  dari  system-sistem  havers.  System  havers  adalah kesatuan  antara  sel-sel  tulang  yang  tersusun  teratur  mengelilingi  pembuluh  darah dan  saraf.  System  havers  terdiri  dari  saluran  Havers  (canalis).  Disekeliling  system havers  terdapat  lamella-lamela  yang  konsentris  dan  berlapis-lapis.  Lamella  adalah suatu  zat  interseluler  yang  berkapurPada  lamela  terdapat  rongga-rongga  yang disebut  lacuna.Di  dalam  lacuna  terdapat  osteosit.Dari  lacuna  keluar  menuju  ke segala arah saluran-saluran kecil  yang disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers.Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit.Di antara sistem  Havers  terdapat  lamela  interstitial  yang  lamella-lamelanya  tidak  berkaitan dengan sistem Havers.
b.Tulang Rawan
Ciri-ciri tulang rawan :
i.Dibentuk oleh kondrioblas (sel pembentuk tulang rawan)
ii.Dihasilkan kondrosit (sel-sel tulang rawan)
iii.Matrik  berupa  kondrin  yang  tersusun  atas  serabut  kolagen,  kalsium,  fosfor,  dan bikarbonat
iv.Tidak terdapat osteoklas
v.Tidak terdapat system havers

Pada  masa  embrio,  kerangka  vertebrata  masih  tersusun  atas  tulang  rawan  hialin. Sebagiantulang  rawan  ini  akan  berkembang  menjadi  tulang  keras  atau  mengalami osifikasi  (penulangan),  contohnya  :  osifikasi  yang  terjadi  pada  tulang  pipa  pada  tulang lengan dan tungkai.Proses perkembangan tulang adalah:
a.Diawali    pembuluh    darah    masuk    perikondrium pada    tulang    tungkai    bagian diafisis(tengah).
b.Sel  perikondrium  terangsang  membentuk  osteoblas  sehingga  terbentuk  sel-sel  tulang keras pada tungkai.
c.Jaringan tulang terbungkus oleh periosteum yang member makan pada sel-sel tulang.
d.Pusat osifikasi pada diafisis pembuluh darah dan osteoklas.
e.Matriks kartilago terisi kalsium dan fosfat yang dibawa oleh darah.
f.Pada  bagian  tengah  mengalami  erosi  oleh  osteoklas  sehingga  terbentuk  rongga  sum-sum tulang.
g.Tulang  rawan  tumbuh  terus  di  kedua  ujung  sehingga  tulang memanjang  dan  hasil pemanjangan akan diganti oleh tulang spons

Macam-macam Sendi pada Tubuh Manusia dan Fungsinya

18 Jul 2019 | Arif Putra
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Tubuh manusia memiliki macam-macam sendi, dengan fungsi yang sangat penting untuk pergerakan tubuh
Tubuh manusia dewasa memiliki struktur kompleks, dengan 206 tulang, yang terhubung melalui tulang rawan, otot, ligamen (jaringan pengikat sendi), dan macam-macam sendi.
Setidaknya, ada tiga jenis sendi yang menghubungkan tulang-tulang manusia, yaitu sendi sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis. Masing-masing sendi tersebut memiliki fungsi tersendiri, bagi tubuh.

Macam-macam sendi di tubuh manusia

Jumlah sendi antara satu orang dan orang lainnya, bisa berbeda, tergantung pada sejumlah faktor. Namun diperkirakan, manusia memiliki sebanyak 250-350 sendi.
Sendi berperan penting dalam pergerakan tubuh. Kita tentu akan sangat kerepotan jika sendi mengalami gangguan, misalnya dislokasi sendi dan radang sendi.
Beberapa definisi menyebutkan bahwa sendi merupakan titik, di mana dua tulang saling berhubungan. Ada pula yang menyebutkan bahwa sendi adalah hubungan yang kuat antara tulang, tulang rawan dan gigi satu sama lain. Berikut ini tiga jenis sendi pada tubuh manusia, dan masing-masing fungsinya.
  • Sinartrosis atau sendi mati. Sendi mati ini menghubungkan dua tulang atau lebih, yang tidak menimbulkan pergerakan. Contoh dari sendi mati yakni sendi antartulang bagian kepala (tengkorak), yang disebut sutura, serta gomfosis (penghubung gigi dan tengkorak).
  • Amfiartrosis atau sendi kaku. Sendi ini memungkinkan pergerakan, walau sifatnya terbatas. Sendi kaku salah satunya terdapat pada ruas tulang belakang, serta simfisis pubis pada pinggul.
  • Diartrosis atau sendi gerak. Sesuai namanya, sendi ini dapat digerakkan dengan bebas dan leluasa. Sendi gerak disebut pula sebagai sendi sinovial. Sendi gerak ini memiliki cairan, yang disebut cairan sinovial. Dengan bantuan cairan sinovial sebagai pelumas inilah, sendi dapat digerakkan.

Macam-macam sendi gerak pada manusia


Manusia memiliki banyak sendi gerak. Oleh karena itu, diperlukan klasifikasi untuk macam-macam sendi ini beserta fungsi dan letaknya. Berikut ini pengelompokan dan letak dari sendi gerak.

·      Sendi putar atau pivot

Sesuai namanya, sendi ini memiliki karakteristik memungkinkan satu tulang dapat melakukan putaran, terhadap tulang lain. Contoh dari sendi putar yaitu sendi di antara tulang hasta, dan tulang pengumpil pada lengan.

·      Sendi geser atau plane

Sendi ini memungkinkan pergerakan tulang yang sama-sama datar. Contoh dari keberadaan dari sendi geser yaitu sendi interkarpal, yang menghubungkan tulang-tulang di pergelangan tangan.

·      Sendi pelana atau saddle

Sendi ini memang mirip dengan ‘pelana’, yang dapat memberikan gerakan dua arah. Contoh dari sendi pelana adalah sendi penghubung tulang pergelangan tangan, dengan pangkal dari tulang ibu jari.

·      Sendi engsel atau hinge

Sendi ini memungkinan tulang bergerak menyerupai pintu gerakan pintu, dan bersifat satu arah. Sendi pada lutut, yang menghubungkan tiga tulang: tulang paha, tulang kering dan tulang lutut, merupakan contoh sendi engsel.

·      Sendi gulung atau condyloid

Sendi gulung bisa dijumpai antara tulang yang memiliki rongga elips, dan permukaan tulang lain yang berbentuk bulat telur. Sendi ini hanya memungkinkan dua sumbu gerakan, yaitu gerakan membengkokkan (fleksi) dan gerakan meluruskan (ekstensi), serta gerakan menjauh dari tubuh (medial), dan gerakan mendekat ke arah garis tubuh (lateral).
Contoh dari keberadaan sendi gulung yakni sendi penghubung tulang telapak tangan dengan tulang jari. 

• Sendi peluru atau ball and socket

Sendi peluru merupakan sendi yang memungkinkan gerakan ke segala arah. Pada sendi peluru, sebuah tulang yang berbentuk lingkaran (ball) ‘duduk’ menempel, pada rongga tulang yang lain (socket).
Tubuh manusia hanya memiliki dua sendi peluru. Pertama, sendi pada panggul, yang menghubungkan tulang panggul dengan tulang paha. Kedua, sendi pada bahu, penghubung tulang belikat dan lengan 
·      

Jenis sendi yang kerap mengalami dislokasi sendi

Dislokasi sendi, atau pergeseran sendi dari tempat yang seharusnya, bisa terjadi di sendi manapun. Namun, sendi gerak paling sering mengalami kondisi ini. Dislokasi paling sering terjadi di sendi pada bahu, lutut, siku, panggul, rahang, dan jari.
Dislokasi sendi biasanya terjadi jika sendi mendapatkan benturan yang tidak disangka, misalnya saat Anda terjatuh. Cedera saat aktivitas fisik, atau mengalami kecelakaan kendaraan bermotor, juga memicu terjadinya dislokasi sendi.
Penanganan untuk dislokasi sendi
Penanganan dislokasi sendi dilakukan bergantung pada sendi mengalami dislokasi, serta tingkat keparahannya. Pada kasus yang ringan, dislokasi sendi dapat pulih dengan menerapkan metode RICE, yaitu beristirahat (rest), kompres es (ice), memberikan tekanan atau (compression), dan mengangkat kaki lebih tinggi dari posisijantung (elevation).
Pada tingkat yang lebih parah, dokter mungkin akan menyarankan beberapa tindakan lain, melalui prosedur:
  • Reduksi, untuk mengembalikan tulang ke posisi semula
  • Imobilisasi, untuk membatasi pergerakan sendi
  • Operasi
  • Rehabilitasi, untuk mengembalikan jangkauan gerak dan kekuatan sendi
Anda sekarang telah mengenal macam-macam sendi dan fungsinya. Selain dislokasi sendi, anggota tubuh ini juga bisa mengalami gangguan lain, seperti radang sendi akibat asam urat serta infeksi pada sendi karena bakteri.

OTOT 


Otot terdiri dari 3 jenis , yakni :
1. otot polos
2. otot jantung
3. otot skeletal / lurik
berikut anatomi otot lurik 

 Myofibril merupakan satuan kerja pada otot sehingga mampu berkontraksi. 
berkontraksinya otot terjadi karena pergeseran filamen actin akibat digeser oleh filamen miosin karena adanya pemecahan ATP menjadi ADP dan energi
Berikut ditampilkan sarkomer pada otot 

untuk memperjelas mekanisme Sliding filamen teori silakan disimak video berikut ini :


Kini untuk memperdalam pemahaman anda pada materi ini silakan anda loggin ke latihan soal  berikut :


Anatomi dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan





Tumbuhan dikelompokkan dalam 6 macam, antara lain sebagai berikut :


Pengertian Jaringan Meristem – Jaringan meristem adalah jaringan muda sekelompok sel-sel tumbuhan aktif membelah. Sel-sel meristem akan menghasilkan sel baru yang sebagian dari hasil pembelahan akan tetap berada di dalam meristem, hal ini disebut sebagai sel permulaan atau inisial. Sedangkan dari sel-sel baru, digantikan kedudukannya oleh sel meristem yang disebut dengan derivatif atau turunan.


Ciri-Ciri Jaringan Meristem
  1. Ukuran sel yang kecil
  2. Terdiri dari sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan
  3. Sel berdinding tipis
  4. Memiliki nukleus yang relatif besar
  5. Vakuola berukuran kecil
  6. Banyak mengandung sitoplasma
  7. Selnya berbentuk kubus


Macam-Macam Jaringan Meristem
Jaringan meristem dikelompokkan dalam beberapa macam antara lain sebagai berikut…
Jaringan Meristem Berdasarkan Posisi Dalam Tumbuhan
  1. Meristem apikal : terdapat di ujung puncak utama dan pucuk lateral serta ujung akar
  2. Meristem interkalar : terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya pada meristem pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput-rumputan
  3. Meristem lateral : terletak sejajar dengan permukaan organ ditemukannya, contohnya pada kambium dan kambium gabus (felogen).


Macam-Macam Jaringan Meristem Berdasarkan Asal Usulnya
  1.  Meristem primer : apabila sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik (meristem apikal)
  2. Meristem sekunder : apabila sel-selnya berkembang dan jaringa dewasa yang sudah mengalami deferensiasi. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).


2. Jaringan Dewasa (Permanen) Tumbuhan
Jaringan meristem dewasa adalah jaringan yang telah mengalami deferensiasi. Jaringan ini sudah tidak mengalami pembelahan lagi atau tidak aktif.
Ciri Jaringan Dewasa (Permanen)
  1. Tidak aktif membelah diri
  2. Berukuran lebih besar dari pada jaringan meristem
  3. Mempunyai vakuola yang berukuran besar, sehingga memiliki plasma sel yang sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel
  4. Di sela-sela selnya memiliki ruang antarsel
  5. Sel telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya


Macam-Macam Jaringan Dewasa (Permanen)
Jaringan dewasa dapat terdiri dari beberapa macam yang dibedakan berdasarkan dari bentuk dan fungsinya. Macam-macam jaringan dewasa (permanen) adalah sebagai berikut :


Jaringan epidermis adalah lapisan paling luar pada setiap organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, buah, bunga, biji). Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung yang menutupi seluruh organ tumbuhan. Jaringan epidermis berasal dari protoderm. Setelah tua bisa tetap ada atau rusak, dan jika sampai rusak maka jaringan epidermis akan digantikan oleh gabus. Umumnya lapisan epidermis hanya terdiri dari selapisn namun ada juga yang lebih dengan bentuk dan ukuran yang beragam.


Ciri Jaringan Epidermis
  1. Memiliki susunan sel rapat tanpa disertai ruang antarsel
  2. Terdiri dari sel-sel hidup
  3. Dinding sel yang beragam dengan bergantung posisi dan jenis tumbuhan
  4. Memiliki protoplasma hidup yang mengandung kristal garam, getah, kristal silikat, dan minyak.
  5. Memiliki vakuola yang berukuran besar yang dapat berisi antosianin
  6. Tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup, pada hidrofit, dan tumbuhan dibawah naungan
  7. Mengalami modifikasi dengan membentuk derivat jaringan epidermis seperti stomata, vilamen, trikomata (rambut-rambut), sel kersik (sel silika), spina (duri), sel kipas.


Fungsi Jaringan Epidermis
Selain sebagai fungsi pelindung, jaringan epidermis juga memiliki fungsi lain. Macam-macam fungsi epidermis adalah sebagai berikut…
  • Membatasi penguapan
  • Penyerapan dan penyimpan air
  • Penyokong mekanik


Jaringan parenkin (dasar) adalah jaringan yang terdapat diseluruh organ tumbuhan. Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel yang hidup dengan struktur morfologis dan siologis yang beragam. Dapat disebut sebagai jaringan dasar karena memiliki peranan sebagai penyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, buah, dan biji.


Ciri Jaringan Parenkim (Dasar)
·         Terdiri atas sel-sel yang berukuran besar dan berdinding tipis
·         Memiliki bentuk sel segi enam
·         Letak inti sel mendekati dasar sel
·         Mempunyai banyak vakuola
·         Dapat bersifat embrional dan meristematik
·         Mempunyai ruang antarsel


Fungsi Jaringan Parenkim (Dasar)
  • Sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan
  • Tempat berlangsungnya fotosintesis
  • Sebagai jaringan penyokong


Macam-Macam Jaringan Parenkim (Dasar)
Jaringan parenkim (dasar) dikelompokkan menjadi dua macam antara lain sebagai berikut :


Jaringan Parenkim Berdasarkan Fungsinya
  1. Parenkim asimilasi (klorenkim) : mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintetis.



  1. Parenkim air : jaringan yang terdapat pada tumbuhan xerofit atau epifit sebagai penimbun/menyimpan air untuk melewati musim kering.




  1. Parenkim penimbun : Jaringan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Jaringan ini biasa terdapat pada akar, buah, umbi, dan batang. Makanan tersebut dapat berbentuk zat-zat padat, tepung, lemak, protein, gula.




  1. Parenkim udara (Aerenkim) : jaringan yang memiliki ruang antarsel yang berfungsi dalam mengapungkan tumbuhan di air, hal ini dapat ditemukan pada tangkai daun Canna sp.
  2. Parenkim pengangkut : Jaringan yang berfungsi sebagai pembuluh angkut baik itu makanan dan maupun air.



Macam-Macam Jaringan Parenkim Berdasarkan Bentuknya
  1. Parenkim palisade : parenkin penyusun mesofil pada daun. Jaringan ini terdapat pada biji dengan bentuk sel panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas.
  2. Parenkim bunga karang : jaringan penyusun mesofil daun yang berukuran tidak tetap serta terdapat ruang antar sel lebar.
  3. Parenkim bintang : jaringan yang dapat ditemukan pada tangkai daun Canna Sp. dengan bentuk seperti bintang yang bersambungan pada bagian ujungnya.
  4. Parenkim lipatan : jaringan yang dapat dijumpai pada mesiofil daun pinus dan padi. Terjadi perlipatan ke arah dalam pada bagian dinding sel dan mengandung banyak kloroplas.


Jaringan penyokong/penguat adalah jaringan yang memberikan kekuatan bagi tumbuhan sehingga mampu berdiri tegak. Jaringan penyokong (penguat) tumbuhan di bagi berdasarkan sifat dan bentuknya antara lain sebagai berikut.


Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong atau penguat pada organ tumbuhan muda dan tanaman herba. Kolenkim merupakan sel hidup yang sifatnya mirip dengan parenkim. Ada sel yang mengandung kloroplas dan berperan dalam proses fotosintetis.


Kolenkim tersusun dari sel-sel hidup dengan protoplasma yang aktif dan memiliki bentuk memanjang dengan penebalan yang tidak merata. Jaringan penyokong berfungsi dalam memperkokoh tumbuhan. Sel-sel yang kuat, tebal dan telah mengalami spesialisasi. Jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung biji dam belas veskuler.


Ciri Jaringan Kolenkim
·         Memiliki struktur yang tebal dan juga kuat
·         Dapat mengalami spesialisasi
·         Terdapat pada batang, daun dan biji
·         Selnya mengalami penebalan pada bagian sudutnya
·         Penebalan berupa selulosa
·         Pada umumnya berkelompok membentuk untaian atau silinder


Fungsi Jaringan Kolenkim
·         Menunjang dan memperkokoh bentuk tumbuhan
·         Melindungi berkas pengangkut
·         Memperkuat jaringan parenkim


Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat yang diri dari sel-sel mati. Sklerenkim memiliki dinding sel yang kuat, tebal dan mengandung lignin. Sklerenkim terbagi dari dua macam berdasarkan bentuknya yaitu, serabut dan sklereid (sel batu).


Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem yang terdiri dari sel-sel panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau pita. Misalnya pelepah daun pisang. Sedangkan pada sklereid (sel batu) adalah jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding sel mengalami penebalan. Misalnya pada tempurung kelapa atau kulit biji beras.


Ciri-Ciri Jaringan Sklerenkim
·         Mengalami penebalan pada seluruh bagian dinding sel
·         Penebalan yang berupa lignin
·         Berupa sel mati
·         Pada umumnya ditemukan pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangannya
·         Terletak pada perisikel, korteks dan diantara xilem dan floem


Fungsi Jaringan Sklerenkim
·         Sebagai alat untuk bertahan terhadap tekanan dari luar
·         Melindungi dan menguatkan bagian dalam sel
·         Sebagai alat penyokong


5. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas dalam mengangkut zat. Jaringan ini dibagi menjadi dua antara lain sebagai berikut.


a. Xilem
Xilem adalah pengakut zat makanan dengana menyalurkan air dan mineral dari akar menuju ke daun dan bagian tubuh lainnya. Xilem terdiri dari dua macam antara lain sebagai berikut…
  • Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) dan trakeid (sel-sel yang panjang dengan lubang pada dinding selnya)
  • Serabut xilem, terdiri dari sel panjang degan ujung yang meruncing
  • Parenkim xilem, berisi zat seperti cadangan makanan, tanin dan kristal


b. Floem
Floem adalah pengangkut zat makanan dari hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Floem tersusun antara lain sebagai berikut…
·         Bulu tapis, berbentuk tabung dengan ujung yang berlubang
·         Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang dekat
·         Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal
·      Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal.


6. Jaringan Gabus
Jaringan gabus adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel gabus yang berbentuk memanjang. Jaringan gabus berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat dibawahnya agar tidak terlalu agak tidak terlalu banyak kehilangan air. Sel gabus dapat ditemukan dipermukaan luar batang.


Ciri-Ciri Jaringan Gabus
·         Disusun dari sel-sel parenkim gabus
·         Merupakan sel mati dan kosong
·         Berbentuk memanjang dan berdinding gabus


Macam-Macam Jaringan Gabus
Jaringan gabus terdiri atas dua macam antara lain sebagai berikut..
·         Felem : jaringan gabus yang dibentuk oleh kambium gabus berarah luar dan sel-sel matinya
·         Feloderm : jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah dalam dan sel-selnya hidup menyerupai parenkim.
Video : Histologi Tumbuhan

sumber : https://www.youtube.com/watch?v=sLmufsOS7lQ


Anatomi Dan Morfologi Tumbuhan 
Anatomi tumbuhan atau fitotomi merupakan analogi dari anatomi manusia atau hewan.
Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan:

1.      Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya
2.      Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya
3.      Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel.
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya
.
1.      Organ pada Tumbuhan.
Secara klasik, tumbuhan terdiri dari tiga organ dasar:
-          Akar,
-          Batang
-          Daun.
Beberapa organ sekunder penting:
-          Bunga
-          Buah
-          Biji
-          Umbi
1.      Akar 

Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.
Struktur Anatomi  dari Akar terdiri dari:
      ·         Epidermis (kulit luar)
      ·         Korteks
      ·         Endodermis
      ·         Silinder Pusat / Stele


Sifat-sifat akar:
a.       merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
b.      tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya.
c.       warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
d.      tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.
e.       bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
1.      Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.                                                                                 
2.      Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
2.      Batang

Struktur Anatomi dari Batang adalah:
      a.       Epidermis
      b.      Korteks
      c.       Endodermis
      d.      Silinder Pusat/Stele   



Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
1.      Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2.      Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
3.      Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
4.      Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5.      Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6.      Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda

3.      Daun 
Merupakan bagian tumbuhan yg biasanya berbentuk lembaran pipih, hijau, dan berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga  karoten (berwarna jingga), memiliki pigmen lain, misalnya
-          xantofil (berwarna kuning),
-          antosianin (berwarna merah, biru, atau   ungu, tergantung derajat keasaman).
Fungsi daun
1.      Tempat terjadinya fotosintesis.
2.      Sebagai organ pernapasan.
3.      Tempat terjadinya transpirasi.
4.      Tempat terjadinya gutasi.
5.      Alat perkembangbiakkan vegetatif.
Anatomi Daun
§  Epidermis terbagi atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis berfungsi melindungi jaringan di bawahnya.
§  Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
§  Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
§  Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman yang diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis). Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
§  Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi.
4.      Bunga 

Merupakan alat reproduksi pd angiospermae. Bunga atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik)
Fungsi bunga  
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Bagian-bagian bunga sempurna.
1.      Bunga sempurna,
2.      Kepala putik (stigma),
3.      Tangkai putik (stilus),
4.      Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari),
5.      Sumbu bunga (axis),
6.      artikulasi,
7.      Tangkai bunga (pedicel),
8.      Kelenjar nektar,
9.      Benang sari (stamen),
10.  Bakal buah (ovum),
11.  Bakal biji (ovulum),
12.  Serbuk sari (pollen),
13.  Kepala sari (anther),
14.  Perhiasan bunga (periantheum),
15.  Mahkota bunga (corolla),
16.  Kelopak bunga (calyx)
Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
a.       Kelopak bunga atau calyx;
b.      Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
c.       Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
d.      Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
5.      Biji

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.

6.      Buah
Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.
Buah pada tumbuhan umumnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
  • a.       Buah Semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari  bakal buah beserta bagian2 lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini, sedang buah yang sesungguhnya kadang tersembunyi.
  • b.      Buah sejati atau buah telanjang, yang  terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yg masih tersisa, bagian ini tidak merupakan bagian buah yg berarti.
7.      Umbi
Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan modifikasi dari organ lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat) sebagai cadangan energi (makanan bagi tumbuhan)
Organ yang dimodifikasi bisa daun, batang atau akar. Bentuk modifikasi ini biasanya adalah pembesaran ukuran dengan perubahan anatomi yang sangat jelas terlihat.
Macam-macam umbi
Umbi merupakan istilah generik (umum). Secara biologi, umbi dibedakan berdasarkan organ dasar yang dimodifikasi.
  • .      Umbi lapis (latin: bulbus) merupakan umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal) daun yang tersusun rapat, biasanya dihasilkan oleh famili Alliaceae, amaryllidaceae, dan Liliaceae;
  • .      Umbi batang (latin: tuber) merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae dan Asteraceae. Dari umbi batang orang dapat melakukan perbanyakan tumbuhan.
  •  Umbi akar merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi akar. Ketela pohon adalah salah satu contoh penghasil umbi akar. Umbi akar tidak bisa dijadikan bahan perbanyakan 


Berikut latihan soal untuk mengevaluasi pemahaman anda pada materi yang telah disampaikan :